Display Of Beauty

Bismillahirrahmanirrahim..


Dedicated to Laily, Zayana, and my other beloved MUSLIM FRIENDS, Guys and Girls..Do read this, and may Allah bless all of us.


Experience.
Once upon, in a known place where the the people are very Islamic, I was always told not to wear this, not to wear that. Not to do this, not to that. This is tabarruj, that is tabarruj. Frankly I just could hardly accept the things being asked to do. Cuz I could not find any facts that the things I did, the dress I wore was wrong in Islam. Was I too ignorant that time?.Ya, I admit I was kinda ignorant, but not extremely ignorant. I could still distinguish between goods and bads.

Define me, TABARRUJ.

It's DISPLAY OF BEAUTY.

Im dare to say that there are few opinions and views regarding this matter. Some myte view that tabarruj is more than covering ur aurat, but some myte say it is focusing on aurat and communication between males and females. Well, Islamic knowledge is highly known as wide and flexible.

At first, I thought it's measured differently in different places.
Such, in Darul Quran, despite ur dress does completely cover ur 'awrah, but if it's seen as attractive, it is called as TABARRUJ.

And for place like shopping complex, or even Taylor's College, it's not at all attractive.

But actually I'm wrong.

Here, as I did some researches about TABARRUJ.


What is the exact and the easiest meaning of TABARRUJ?.


Rasulullah pbuh said:

“The saying of the Prophet (sall-Allaahu ‘alayhi wa sallam): ‘Any woman who takes of her clothes in other than her husband’s home’, means showing off her beauty to strangers by taking off her shield of clothes, she has broken the shield between her and Allaah (subhaanahu wa ta’aala).”



The women is ‘awrah, a source of attraction, her body is not to be shown, to wear clothes that show off her body and its shape and features is disgraceful. Allaah (subhaanahu wa ta’aala) orders us to stay away from disgraceful sins.


“And when they commit a Faahisha (evil deed, going round the Ka’bah in naked state, every kind of unlawful sexual intercourse, etc.), they say: ‘We found our fathers doing it, and Allaah has commanded us of it.’ Say: ‘Nay, Allaah never commands of Faahisha. Do you say of Allaah what you know not?” (Al-A’raf 7:28)


The Mutabar’rijat (those who do at-Tabarruj [display their beauty]) create a sinful virus that spreads disgraceful sins amongst the Muslim society. Allaah (subhaanahu wa ta’aala) says:


“Verily, those who like that (the crime of) illegal sexual intercourse should be propagated among those who believe, they will have a painful torment in this world and in the Hereafter. And Allaah knows and you know not.” (An-Nur 24:19)



Simple. Tabarruj is the MAIN CAUSE of SEXUAL HARASSMENT, spreading of ZINA, and watsoeva kind of ma'siat!.



Tabarruj is the wide-spread of EVIL!




a) The competition amongst the displaying women in showing of their beauty, this is seduction, and it leads to the spoiling of morality and leaves women as merchandised articles for anyone to look at them.


b) The corruption of the morality of men, especially the youth and those in adolescence, it pushes them to commit various kinds of sin. We have seen teenage kids on the corners of many streets in Europe, North America and other parts of the world roaming around smoking, at times half naked, on drugs and looking to engage in sexual relationships. Why, what happened? Many try to hide from the hard facts. The drive for lust and the materialistic life became the objective of the new generation, the Pepsi, Michael MTV Jackson generation. The result, AIDS and other sexually transmitted diseases!


c) The destruction of family ties and the causing of a lack of trust between family members and the threat of divorce.



d) The commercial abuse of women in the world of advertising, entertainment and other areas.


e) Doing harm to women by declaring their ill intentions and evil conscience thus rendering her venerable to harm by the wicked.


f) The spread of diseases. The Prophet (sall-Allaahu ‘alayhi wa sallam) said:


“Sin did not spread in any particular nation until they openly conducted (their sins) and as a result plague and other illnesses that were not present amongst their predecessors because present amongst them.”


g) The facilitation of the sin of zina and fornication of the eye. The Prophet (sall-Allaahu ‘alayhi wa sallam) said:

“The adultery of the eye is the lustful look.” (Reported by Muslim)


h) Tabarruj makes it difficult to lower the gaze.





“And when We decide to destroy a town (population), We (first) send a definite order (to obey Allaah and be righteous) to those among them [or We (first) increase in number those of its population] who are given the good things of this life. Then, they transgress therein, and thus the word (of torment) is justified against it (them). Then We destroy it with complete destruction.” (Al-Isra 17:16)


Rasulullah pbuh said:
“When people see wrong or evil and they don’t change it then it is eminent that the Punishment of Allaah will fall upon them.” (Reported by Aboo Daawood and others)
Reference: Saleh as-Saleh

--------------------------------------------------------------------------------------------

BEBERAPA HAL YANG DAPAT MENGELUARKAN WANITA ISLAM DARI TABARRUJ



a) Ghadh-dhul Bashar (menundukkan pandangan), sebab perhiasan perempuan yang termahal ialah malu, sedang bentuk malu yang lebih tegas ialah: menundukkan pandangan, seperti yang difirmankan Allah:




"Katakanlah kepada orang-orang mu'min perempuan hendaklah mereka itu menundukkan sebagian pandangannya."


b) Tidak bergaul bebas sehingga terjadi persentuhan antara laki-laki dengan perempuan, seperti yang biasa terjadi di ruangan-ruangan kuliah, perguruan-perguruan tinggi, kendEraan-kendEraan umum dan sebagainya di zaman kita sekarang ini.


Sebab Ma'qil bin Yasar meriwayatkan, bahwa Rasulullah s.a.w. pernah bersabda sebagai berikut:

"Sungguh kepala salah seorang di antara kamu ditusuk dengan jarum dari besi, lebih baik daripada dia menyentuh seorang perempuan yang tidak halal baginya." (Riwayat Thabarani, Baihaqi, dan rawi-rawinya Thabarani adalah kepercayaan)


c) Pakaiannya harus selaras dengan tata kesopanan Islam. Sedang pakaian menurut tata kesopanan Islam, yaitu terdapatnya sifat-sifat sebagai berikut:


1. Harus menutup semua badan, selain yang memang telah dikecualikan oleh al-Quran dalam firmannya:

"Apa-apa yang biasa tampak"

yang menurut pendapat yang lebih kuat, yaitu muka dan dua tapak tangan.



2. Tidak tipis dan tidak membentuk badan sehingga tampak kulit. Sebab sesuai apa yang dikatakan Nabi:

"Sesungguhnya termasuk ahli neraka, yaitu perempuan-perempuan berpakaian tetapi telanjang, yang condong kepada maksiat dan menarik orang lain untuk berbuat maksiat. Mereka ini tidak akan masuk sorga dan tidak akan mencium baunya." (Riwayat Muslim)


Maksud berpakaian tetapi telanjang, yaitu: pakaian mereka itu tidak berfungsi menutup aurat, sehingga dapat mensifati kulit yang di bawahnya justru karena tipis dan sempitnya pakaian itu.




Beberapa orang perempuan dari Bani Tamim masuk rumah Aisyah, dengan berpakaian yang sangat tipis, kemudian Aisyah berkata:

"Kalau kamu sebagai orang mu'min, maka bukan ini macamnya pakaian orang-orang perempuan mu'min itu." (Riwayat Thabarani dan lain-lain). Ada pula seorang perempuan yang baru saja menjadi pengantin, dia memakai kudung yang sangat tipis sekali, maka kata Aisyah kepadanya: "Perempuan yang memakai kudung seperti ini berarti tidak beriman dengan surah an-Nur."
p/s: Tudung BAWAL itu adalah dikatakan NIPIS, dan tidak menepati syarat penutupan AURAT.



3. Tidak memperhatikan batas-batas anggota tubuh dan menampakkan bagian-bagian yang cukup menimbulkan fitnah, sekalipun tipis, seperti pakaian yang dianggap mode kebudayaan tubuh dan syahwat (atau dengan kata lain pakaian kebudayaan barat) yang oleh ahli mode dijadikan perlombaan dalam memotong pakaian yang membentuk tetek yang bulat, pinggang, punggung dan sebagainya. Suatu mode yang cukup dapat membangkitkan syahwat. Sedang yang memakainya itu sendiri seperti berpakaian tetapi telanjang. Ini cukup lebih menarik dan menimbulkan fitnah, daripada pakaian yang sekedar tipis.









4.Perempuan HARAM berpakaian menyerupai lelaki, begitu juga sebaliknya.


5. HARAM menyerupai dan menyamai penganut agama lain, walau dalam apa jua keadaan even berlakon, etc.

Justru itu Rasulullah s.a.w. memerintahkan supaya ummat Islam berbeda dengan orang kafir dalam beberapa hal. Sabda baginda:

"Barangsiapa menyerupai sesuatu kaum, maka dia itu dari golongan mereka." (Riwayat Thabarani)



6. Khusyu' dan bersahaja, baik dalam cara berjalannya maupun berbicaranya; dan supaya menjauhkan gerak-gerak yang tidak baik pada tubuh maupun wajahnya. Sebab gerakan-gerakan yang dibuat-buat adalah termasuk perbuatan perempuan-perempuan lacur, bukan budi perempuan muslimah. Oleh karena itu Allah berfirman:


"Janganlah perempuan-perempuan melembikkan perkataannya, sebab orang-orang yang hatinya ada penyakit akan menaruh perhatian." (al-Ahzab: 32)



7. Tiada niat utk menjadi Attention seekers or attractive-wanna be supaya mereka mengetahui apa yang disembunyikan baik dengan bau-bauan ataupun dengan bunyi-bunyian. Untuk itu Allah berfirman:


"Janganlah perempuan-perempuan itu memukul-mukulkan kakinya di tanah supaya diketahui apa yang mereka sembunyikan dari perhiasan mereka." (an-Nur: 31)


Perempuan-perempuan jahiliah dahulu kalau berjalan di hadapan laki-laki, mereka pukul-pukulkan kakinya supaya terdengar suara gelang kakinya. Untuk itu maka al-Quran melarangnya, karena hal tersebut dapat membangkitkan khayal laki-laki yang bergelora syahwatnya, dan cukup menunjukkan niat jahatnya perempuan-perempuan supaya diperhatikan oleh laki-laki. Yang sama dalam hal ini ialah perempuan yang suka memakai aneka macam wangi-wangian yang cukup dapat membangkitkan syahwat dan menarik perhatian laki-laki.


Maka bersabdalah Nabi:

"Perempuan apabila memakai wangi-wangian, kemudian berjalan melalui suatu majlis (laki-laki), maka berarti dia itu begini -yakni: perempuan lacur." (Riwayat Abu Daud, Tarmizi dan ia berkata: hasan sahih. Yang semakna dengan ini diriwayatkan juga oleh Nasa'i, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan al-Hakim)



Dari keterangan-keterangan di atas dapat kita ketahui, bahwa Islam tidak mengharuskan seorang perempuan muslimah --seperti yang biasa dituduhkan--- selamanya dipenjara dalam rumah, tidak boleh keluar kecuali ke kubur (sampai mati).




Tetapi Islam membolehkan seorang perempuan muslimah keluar rumah untuk pergi bersembahyang, mencari ilmu, melaksanakan keperluannya dan setiap tujuan agama atau duniawi yang dibenarkan, seperti yang biasa dilakukan oleh isteri-isteri sahabat dan berikutnya, padahal mereka itu sebaik-baik kurun (abad).




Di antara mereka ada yang keluar ikut dalam peperangan bersama Rasulullah, dengan para khulafa' dan panglima-panglima perang lainnya.




Bahkan Rasulullah s.a.w. sendiri pernah berkata kepada salah seorang isterinya, yaitu Saudah sebagai berikut:

"Sungguh Allah telah mengizinkan kamu keluar rumah untuk urusan-urusanmu." (Riwayat Bukhari)


Dan sabdanya pula:

"Apabila salah seorang isterimu minta izin untuk pergi ke masjid, maka jangan halang-halangi dia." (Riwayat Bukhari)


Dan dalam hadisnya yang lain pula, ia bersabda:

"Jangan kamu halang-halangi hamba Allah yang perempuan itu untuk pergi ke masjid-masjid Allah." (Riwayat Muslim)


Sebagian ulama yang ekstrimis menganggap, bahwa perempuan samasekali tidak boleh melihat anggota laki-laki yang manapun.




Mereka membawakan dalil hadis yang diriwayatkan oleh Nabhan bekas hamba Ummu Salamah, bahwa Rasulullah s.a.w. pernah berkata kepada Ummu Salamah dan Maimunah yang waktu itu Ibnu Ummi Maktum masuk ke rumahnya.

Nabi bersabda: "pakailah tabir". Kemudian kedua isteri Nabi itu berkata: "Dia (Ibnu Ummi Maktum) itu buta!" Maka jawab Nabi: "Apakah kalau dia buta, kamu juga buta? Bukankah kamu berdua melihatnya?"



Satu lagi hadis sahih yang berbunyi sebagai berikut:

"Rasulullah s.a.w. pernah menyuruh Fatimah binti Qais supaya menghabiskan iddahnya di rumah Ummu Syarik. Tetapi kemudian menyusuli perkataan: Dia (Ummu Syarik) adalah seorang perempuan yang disibukkan oleh urusan sahabat-sahabatku, justru itu beriddah sajalah kamu di rumah Ibnu Ummi Maktum karena dia itu seorang laki-laki buta, kamu lepas pakaianmu tetapi dia tidak melihatmu." (Tafsir Qurthubi, juz 1-2:228)



Allahua'lam.

Comments

-man ana- said…
salam...kak...dlm belakon pon x ley ek pkai pkaian kaum org len?..
Ladyship Atie said…
w'salam.

Allahua'lam.
tapi setahu an, kalau menyerupai bangsa lain, tapi masih menutup aurat xpe.
Tapi, kalau menyerupai AGAMA lain, sama sekali x boleh.
selebihnya elok tanye yg lebih 'alim.
Amin Jamil said…
Salam alaik,

macam mana dgn pakaian wanita yang menutup aurat, tak bertelanjang, x menampakkan tubuh, namun masih menarik perhatin lelaki?
Ladyship Atie said…
w'salam amien,

wanita tu kan memang tarikan?.
senang je, bile girls dah make effort of covering ours, why not u guys tolong diri sendiri lak.
jage pandangan..^^

dat ez!=D
Zayana Yusof said…
salam kakak atie :)
baiklah, pertama sekali..!

terima kasih kak atie tulis entry psl tabarruj :) thank u very much

sblm ni sy just ingat tabarruj ni mcm saudara amien cakap, rupenye2 meliputi banyak aspek. termasukla bpakaian tp telanjang. ic.

ataupun, menutup aurat, bertudung lengkap tapi berhias mcm tudung ada manik2 batu 7 karat ke. tu still dianggap attention seekers ke? dlm erti kata lain, berhias tapi menutup aurat.
Anonymous said…
jadi xde masalah laa bg perempuan tu,kan?

=)

salah satu sebab takut bertegur sapa... get it? =)
Ladyship Atie said…
zayana & readers,

em having said that things we do depends on nawaitu.

pernah juge bertanya pd yg lebih 'alim..

perkara ni kadang2 bergantung pd waqi'(tempat/keadaan).

dah tutup aurat, tp mungkin atas sebab2 da'wah..

contohnya, remaja skrg banyak yg berpandangan bhw bile menutup aurat mereka xboleh mengikut peredaran fashion, kuno, xdpt jd diri sendiri, etc.

utk hal2 sedemikian, kite boleh perbetulkan pandangan masyarakat..

tp masih ada batasnya. mesti betulkan niat. sentiasa serahkan n tawakkal pd Allah semoga diri terhijab dari pandangan ajnabi.

Ape2pun, kite x boleh b'sikap prejudis. Everything happens for reasons that we myte not know.^^

Allahua'lam..

correct me if I'm wrong.

----------------------------
@mIeN,

ya, I get it^^
Actually appreciate it.
thanx for d respect=D
May Allah bless u
erm..
bgtu brsggh2 k.atie mngexplen...
syukran... =)
em,tp kan..
dlu pnah tny kt ustz,"ustz,kalo ngaji pastu suara mndayu,msti r mnggugat gak nafsu lelaki"
pastu ustz tu jwb,"kmu nmpak ke laki tu trangsang(maaf bhsa kasar..ikut dialog asal..hehe)
pastu,da org kta gak,even kalo laki tu x tnjuk pon yg dia trnsang,ttp dosa gak pmpn tuh..
kirenye kn..in my opinion la..
kdg2,kita rsa bnda tu x de pape,sbnrnye da pape..
pmpn ni kan fitnah plg besar..
jdi,pndai2 la nk jga dri spya x trmasuk dlm glgn yg mnyumbang ke arah fitnah tu..
insyaALLAH...
=)
Zayana Yusof said…
multi-dimensional aspects to cover =)
Anonymous said…
agak 'mengganas' post kali ni..

hew ;)

anyway, good job Miss Atie

Penulisan cik membuka mata wanita-wanita dan juga lelaki-lelaki bahawa masing-masing punya tanggungjawab sendiri.

Semoga Allah merahmati kamu,amin
morsmode said…
salam kak atie
minx izin link post nih untuk rujukan..
Ladyship Atie said…
pembaca setia,


heee(~,^)
sorry..em n thanx;)

---------------------------------

matadore aka farha,
okay dear, no prob;)

Popular Posts