Perutusan pembalasan dari hati yang murni..

Tuhanku....Sesungguhnya ganjil sekali ku rasa,
bagaimana sekian lama,
aku tergiur,
oleh yg bukan engkau....
di malam yg hening bening ini,
duduk aku berteleku,
memikirkan di mana kedudukan aku kini,
memikirkan amalanku,
tentu saja itu bisa menggoncangkan sukmakalbuku,
memikirkan illah ku,
tentu saja aku sering lalai dari mengingatiMU,
memikirkan hp ku,
tentu saja jarang sekali aku 'lalai' membalaspesanan ringkas itu,


TUHANKU,
di kala ini,
aku merayu kepadaMU,
hilangkanlah rasa pergantungan dan terikat ini,
kepada yg tentu saja selainMU,
kepada yg berkenaan,
tentu saja terima kasih inginku ucapkan,
atas jalur-jalur warna yg diberi,
menjadikan kanvas hidupku lebih bernyawa,
takdir ilahi menemukan kita,
tentu saja takdirNYA yg akan memisahkan kita,
walaupun pedih dan jerih kurasa,
namun apakan daya aku menolaknya,
tentu saja pertemuan,perpisahan,pergaduhan,
perdamaian yg sekian kalinya itu
membawa hikmah rahsia yg tak tercapai dekakalku memikirkannya,

sungguh aku mengaku betapa sedikitnya ilmuku
untuk menjangkauinya,
maaf,
sudah lama ku berikan,
namun untuk merawat lukanya tentu sajamengambil masa,
dituduh,dimaki,dihina,
tentu saja maaf bukan layaknya,
jika egomu menjadi perkiraan,'
barangkali dikau lupa aku juga punya,
apa yg kau rasa,
itu juga yg ku rasa,,
tolong berikan saja ianya masa,
apa yg telah dijanji,
pasti itu yg akan diberi,

salam perpisahan,
telah kau hulur sebelumku,
memberi makna betapa kau inginkannya,
bukan menuduh,
bukan juga terasa,
tapi itulah hakikat manusia,
punya perasaan,
punya cita rasa,'
yg ku pasti,
itu bukannya satu kesalahan,
aku sangat pasti,
seperti pastinya malam akan datang pasangannyasiang,
jika belum hari penamat kemunculan,
maka tentu saja peluang bertemu itu akan datang,
aku berdoa,
aku meminta,
kepada yg selayaknya,
tapi tidak mengharap,
tidak juga menunggu,
biarkan saja masa yg menentukannya

terima kasih aku ucapkan,
atas segalanya,
tidak tertolak,
tidak tertambah,
aku terima yg seadanya,
tidak inginku luahkan kebencian itu,
kerana ku pastibukan itu sifat mukmin yg selayaknya,
tapi bagai yg ku katakan di awalnya,
aku tetap seorang manusia,
begitu juga di pengakhirannya,
AKU TETAP SEORANG MANUSIA......

kata dia,
ini cerita ringkas,
di tepi bukit aku berlari,
di tepi tasik aku berdiri,

kata aku,
ini cerita besar,
bukan masa yg menjadi perkiraan,
sementara ribut datang melanda,
aku berteduh sementara,

kata jubah putih,
tunggu saja waktunya,
kata aku,
tuhan akan menunjukkan kepada yg mencari,
asal saja kau mahu mencari,

apa pula kata kau?


wrote by: somebody..

Comments

eksp said…
walaupun perasaan kepada makhluk itu acapkali dikatakan agung dan suci
namun kadangkala ternoda, jatuh tersungkur di arus kehinaan...

namun cinta Allah itu benar dan pasti.. kerana sekali kita melangkah menuju kepada Allah, sepuluh kali lebih hampir Allah kepada kita

Benar ya ukhti? :)
Ladyship Atie said…
Ya..
terkadang kita x mampu untuk menongkah arus dunia..arus kemaksiatan yg memanggil-manggil kita utk bersama si durjana.
Namun dengan Kalamullah sebagai peneman, dan Al'Khaliq sbg kekasih...Rasul-Nya sbg sahabat...
insyaAllah..
kita bisa berlayar dalam arus duniawi..
Yg lalu harus dibiar sbg lalu..
Anonymous said…
Attayibun littayyibat..
Allahummarzuqni zaujan soliha yatazawaju bihi wa yakunu sahiban fiddunya wal akhirah..
amalkan doa ini.. insyaAllah..

uhibukifillah, ya sahibati..
aleykisalam
Anonymous said…
tulisan ini penuh dengan isi dan makna yang tersirat.. 'isi dan makna itu' hanyalah empunya diri yang tegar menghalusinya..dan..'isi dan makna itu' hanyalah Dia yang berhak menentukan kesudahannya...

-aku insan lemah-
Ladyship Atie said…
afwan ya pena sangkra...

An akui, semestinya isi dan makna puisi ini hanya si penulisnya sahaja yang berhak menghalusinya...

Namun, si pembaca tidak harus dinafikan untuk merasainya...

Ukhuwwah Islamiyah bagai setuju dengan pepatah melayu..cubit peha kiri, peha kanan turut terasa...=)

Maaf, an juga insan lemah lagi dha'if...hatta mungkin lebih x berdaya dari saudara..

Afwan kathiran..
Anonymous said…
bukan menafikan hak si pembaca untuk merasainya..

tapi hanya diri sipembaca yang takut jika diri sendiri terlalu enak dibuai cerita-cerita sebegini..

teruskanlah menulis..jika itu yang saudari rasa jalan terbaik mengatakan..
"aku manusia yang punya perasaan..'

semoga diri pembaca ini boleh menjadikannya sebagai teladan..

syukran..

-hamba faqir-
Ladyship Atie said…
Only know I can actually really understand what did the author mean in this poem..
Im sorry..I didnt understand it before..as I wasnt mature enuf at the moment..
Huh..now I know that I'd wasted sthg I shudnt.
Nemind, Allah knows best for us.

Popular Posts